Selasa, 19 Juni 2012

Kartu ATM dan Kartu Debit



1. Pendahuluan
Bagi anda yang sudah mempunyai tabungan di bank entah itu bank milik pemerintah atau milik swasta tentunya kenal dengan kartu ATM, karena pada saat pertama kali membuka tabungan atau membuka rekening di suatu bank akan dijelaskan oleh bagian Customer Service mengenai produk dan layanan yang disediakan oleh bank tersebut, dan salah satunya adalah ATM. Tapi terkadang Customer Service tidak menjelaskan secara rinci tentang ATM. Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai kartu ATM dan kartu debit

2. Landasan Teori
ATM (bahasa Indonesia: Anjungan Tunai Mandiri atau dalam bahasa Inggris: Automated Teller Machine) adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang teller manusia.

3. Pembahasan
ATM dalam bahasa inggris dikenal dengan Automatic teller machine, atau dalam bahasa Indonsia dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. ATM merukan alat elektronik yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu diberikan PIN (personal identification number), atau nomor pribadi yang bersifat rahasia untuk keamanan dalam penggunaan ATM.

Lalu perbedaan kartu ATM dengan kartu Debit adalah cara penggunannya. Jika digunakan untuk bertransksi di mesin ATM, maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu ATM, tapi jika dipakai untuk bertransaksi pembayaran dan pembelanjaan non-tunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture), maka kartu tersebut dikenal sebagai Kartu Debit.

Untuk kartu Debit selain otorisasi dengan PIN, dimungkinkan pula otorisasi dengan tanda tangan seperti halnya Kartu Kredit. Batas (limit) transaksi Kartu Debit dan Kartu ATM tergantung dari jenis kartu yang anda miliki. Umumnya terdiri dari limit jumlah dan frekuensi transaksi, baik untuk penarikan tunai, belanja, transfer.

Kegunaan Kartu ATM
Kartu Debit dan Kartu ATM berguna sebagai alat bantu untuk melakukan transaksi dan memperoleh informasi perbankan secara elektronis.
Jenis transaksi yang tersedia antara lain:
1. Penarikan tunai
2. Setoran tunai
3. Transfer dana
4. Pembayaran
5. Pembelanjaan
Jenis informasi yang tersedia antara lain:
* Informasi saldo
* Informasi kurs

Seiring dengan kemajuan teknologi, jenis transaksi dan informasi yang tersedia akan terus bertambah.

Keuntungan menggunakan kartu ATM

* Mudah. Tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi atau memperoleh informasi.
* Aman. Tidak perlu membawa uang tunai untuk melakukan transaksi belanja di took.
* Fleksibel. Transaksi penarikan tunai/pembelanjaan via ATM/EDC dapat dilakukan dijaringan bank sendiri, jaringan lokal dan internasional.
* Leluasa. Dapat bertransaksi setia saat meskipun hari libur.

Makna logo pada kartu Debit dan Kartu ATM

Logo yang tertera pada kartu menunjukkan bahwa kartu tersebut memiliki akses di jaringan yang tertera logo yang sama. Jaringan tersebut adalah:
Jaringan lokal : Link, ALTO, ATM Bersama, PRIMA.
Jaringan internasional : CIRRUS, MAESTRO, Mastercard Electronic, VISA Plus, VISA Electron.

Biaya
Umumnya bank akan mengenakan biaya untuk penggunaan kartu, antara lain biaya administrasi bulanan dan biaya transaksi, khususnya transaksi yang menggunakan jaringan lain.

Biaya transaksi via jaringan yang dikenakan oleh bank penerbit aka berbeda untuk transaksi yang dilakukan di jaringan lokal dan jaringan internasional.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Apabila kartu hilang atau rusak, segera lapor ke call center bank penerbit.
2. Pastikan kartu selalu di bawah pengawasan, karena sifatnya sama seperti dompet pribadi/uang tunai.
3. Pastikan kartu tidak dipindahtangankan atau dipinjamkan ke orang lain.
4. Jangan meletakkan kartu di dekat benda yang mengeluarkan elektromagnetik atau diatas benda panas.
5. Jangan menginformasikan PIN kepada orang lain karena bersifat pribadi dan rahasia.
6. Kesalahan memasukkan PIN secara berulang akan mengakibatkan kartu ditelan mesin ATM atau terblokir.
7. Tanyakan kepada bank Anda mengenai biaya-biaya dan batas (limit) transaksi.
8. Simpan slip transaksi sampai Anda memastikan transaksi tersebut tidak bermasalah.

4. Kesimpulan
Di era modernisasi sekarang kegunaan ATM dan kartu debit sangat penting. Karena selain banyak kemudahan yang didapat seperti tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi atau memperoleh informasi. Kita dapat mengambil uang dan mengecek rekening tabungan tanpa perlu dilayani oleh seorang teller manusia.

Selasa, 17 April 2012

TUGAS SOFTSKILL TERAPAN KOMPUTER PERBANGKAN - IB (Islamic Banking)

Mengenal iB, Gaya Hidup Baru Berbanking


Ikon baru ini sebenarnya sudah muncul lebih dari 2 tahun lalu. Tepatnya 2 Juli 2007. Ikon baru itu adalah iB (kita membacanya: ai-Bi), singkatan dari Islamic Banking. iB dipopulerkan sebagai penanda identitas bersama industri perbankan syariah di Indonesia.
Sosialisasi iB sebagai ikon pencitraan (image building) terhadap industri perbankan syariah ini penting, meski cukup terlambat. Hal ini mengingat meskipun bank syariah sudah berdiri sejak 1992 dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia untuk pertama kali, namun hingga kini perkembangan perbankan syariah di Indonesia — meski sudah menggembirakan, tetapi  kurang maksimal.
Bahkan tidak kurang, Hermawan Kertajaya, pakar marketing dan juga anggota Komite Perbankan Syariah itu mengatakan bahwa iB: Beyond Banking merupakan ikon baru yang menyentak perhatian banyak orang di tengah simbol-simbol modern lain semisal iPhone, iPod, iMate, yang semuanya menjanjikan lifestyle yang personal, easy life, serba cepat, efisien, dan mobile. Karena itu, hadirnya iB memberi harapan terhadap peningkatan penawaran layanan perbankan syariah di Indonesia yang lebih beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariasi. Setiap individu dengan berbagai kebutuhan keuangannya yang khas karenanya bisa mendapatkan solusinya di iB.
Dengan mengenali logo iB yang dipasang pada bank-bank syariah ataupun bank-bank konvensional terkemuka yang menyediakan layanan syariah, maka layanan jasa perbankan syariah diharapkan semakin mudah diperoleh masyarakat. Sebagaimana mudahnya masyarakat mengenali logo lain, semisal Visa atau Master Card untuk layanan kartu kredit di semua merchant yang memasang logo tersebut di pintu masuk atau di meja kasir mereka.
Logo iB merupakan penanda identitas industri perbankan syariah di Indonesia, yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai utama sistem perbankan syariah yang modern, transparan, berkeadilan, seimbang dan beretika yang selalu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kemitraan. Dengan semakin banyaknya bank yang menawarkan produk dan jasa perbankan syariah, kehadiran logo iB akan memudahkan masyarakat untuk mengenali secara cepat dan menemukan kelebihan layanan perbankan syariah untuk kebutuhan transaksi keuangannya.
Namun iB perbankan syariah bukanlah merujuk pada nama bank tertentu. iB lebih merefleksikan kebersamaan seluruh bank-bank syariah di Indonesia untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Hanya untuk menyebut beberapa contoh, masyarakat dapat menemukan layanan iB antara lain pada bank-bank sebagai berikut: Bank Bukopin Syariah, Bank Danamon Syariah, Bank DKI Syariah, Bank Ekspor Indonesia Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Niaga Syariah, Bank Permata Syariah, Bank Syariah BRI, Bank Syariah Bukopin, Bank Syariah Mandiri, BII Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, BTN Syariah, BTPN Syariah, HSBC Syariah, BPD Syariah, BPR Syariah, dan BPD Syariah.
Branding iB sebagai perbankan yang lebih dari sekedar bank (beyond banking), kata Hermawan, akan dibentuk melalui positioning baru dari iB yang menampilkan citra bank syariah sebagai bank yang memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak: nasabah dan bank. Pencitraan baru iB mulai menampilkan wajah perbankan syariah yang kini lebih terbuka dan inklusif. Keunggulan khas iB (yaitu keberagaman produk dan kekayaan skema keuangan) bisa dirasakan oleh seluruh golongan masyarakat tanpa terkecuali.
Namun ada 4 tantangan, masih menurut Hermawan, yang harus diselesaikan oleh para praktisi iB di tanah air untuk membuktikan dirinya sanggup mendeliver apa yang dijanjikan. Keempat hal yang disebut Hermawan sebagai pekerjaan rumah itu adalah:
  1. Perlunya konsistensi komunikasi identitas baru iB sebagai perbankan yang menguntungkan nasabah dan bank, melalui promosi yang baik dan pilihan produk yang bisa diterima masyarakat.
  2. Perlunya penciptaan iklim yang kondusif untuk melakukan inovasi dan proses kreatif dalam menawarkan produk-produk perbankan yang baru dan bervariasi.
  3. Pemenuhan SDM yang lintas keilmuan, tidak hanya ahli perbankan, investasi, keuangan, sekaligus beretika dan memahami shari’ah compliancy.
  4. Dukungan teknologi yang mendukung infrastruktur iB.